WONOSOBO - Kodim 0707/Wonosobo melakukan survei lokasi yang rencana akan dijadikan Batalyon Teritorial Pembangunan (Yon TP) bertempat di Kelurahan Andongsili, Mojotengah. Hal ini dilakukan sesuai rencana pemerintah pada tahun 2025 akan membentuk 100 Yon TP khususnya kabupaten yang belum ada. (11/12)
Dandim 0707/Wonosobo Letkol Inf Helmy menyampaikan bahwa sesuai UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI memiliki 2 tugas pokok, yakni operasi militer untuk perang (OMP) dan operasi militer selain perang (OMSP).
“Kedua tugas pokok itu terangkum dalam amanah tugas operasi militer selain perang bisa kita lihat bagaimana ketika tentara kita terlibat dalam kegiatan-kegiatan penanggulangan bencana, termasuk penanganan aspek sosial terhadap para penyintas bencana, ” Ungkapnya.
Pembentukan batalyon yang orientasinya lebih bertitik berat pada operasi selain perang ini merupakan implementasi dari upaya soft power dalam menjaga kedaulatan negara. Karena sifatnya yang soft power, maka kekuatan ini bukan untuk menghadapi serangan musuh dari luar, melainkan musuh yahh datangnya dari dalam. Batalyon yang direncanakan tersebut akan memiliki unsur kompi pertanian, perikanan, peternakan, dan kesehatan.
Batalyon tersebut dipersiapkan untuk berperang melawan kemiskinan, termasuk bidang kesehatan. Batalyon itu akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mewujudkan kemakmuran di masyarakat. Karena itu senjata yang akan mereka panggul adalah ilmu pengetahuan atau keahlian sesuai bidangnya untuk membantu rakyat mengelola pertanian, peternakan, perikanan, dan kesehatan.
Batalyon teritorial itu akan ditempatkan di kabupaten-kabupaten, sehingga mampu menjadi mitra pemerintah daerah dalam menjalankan tugas memakmurkan rakyat. Selain membersamai masyarakat dalam usaha pertanian, peternakan, dan perikanan, keberadaan batalyon itu juga bisa memanfaatkan lahan-lahan kosong yang selama ini menganggur untuk ditanami bersama warga.
Prajurit batalyon teritorial ini juga bisa menggerakkan masyarakat untuk menjaga lingkungan tetap lestari, dengan menanam pohon di areal-areal yang tidak terjangkau oleh masyarakat untuk pertanian, seperti di kawasan hutan.
Karena tugas personel batalyon ini memang dipersiapkan untuk selalu berhubungan dan fokus dengan pendampingan kepada masyarakat, maka di batalyon ini, jargon bahwa "TNI itu lahir, tumbuh, berkembang, dan berjuang bersama rakyat", menemukan medan laganya untuk diwujudkan. Lewat pembentukan batalyon teritorial, TNI betul-betul menyatu dan tidak terpisahkan dengan rakyat.
“Adapun argumen lain pentingnya batalyon di Wonosobo adalah dengan adanya batalyon mengurangi kejahatan, mengurangi tengkulak yg menjerat para petani, membantu mengamankan Obvitnas geodipa (pembangkit listrik tenaga uap), Wonosobo merupakan kota wisata banyak didatangi turis lokal maupun internasional sehingga perlu adanya pasukan dalam rangka perkuatan keamanan wilayah, penyebaran satuan untuk mengcover wilayah wonosobo pada khususnya dan Kodam IV/Diponegoro, berpotensi untuk pengembangan pertanian & peternakan dengan kondisi geografis tanah yang subur. Kesulitan perbantuan pasukan dari wilayah lain karena jarak yang jauh dan dengan kondisi geografi perbukitan dan jarak yang jauh dan ekstrim membutuhkan pasukan yang lebih banyak, " Tambah Letkol Inf Helmy. (NoerSobo)
Sumber : Pendim0707 Wonosobo