Gula Semut Produk Gondowulan Wonosobo, Tembus Pasar Amerika 4 Ton Tiap Minggu

    Gula Semut Produk Gondowulan Wonosobo, Tembus Pasar Amerika 4 Ton Tiap Minggu
    Wakil Bupati M. Albar Terjun Langsung Dalam Proses Gula Semut Di Desa Gondowulan

    WONOSOBO - Siti Mua’wamah adalah merupakan warga Desa Gondowulan, Kepil, Wonosobo yang kali ini sukses dalam produknya yakni gula semut, bagaimana tidak produknya yang cukup membanggakan untuk dirinya ini kini mampu menembus pasar Amerika Serikat. (30/11)

    Semua ini sudah pasti memerlukan proses panjang dan keuletannya, bermodal hal tersebut ada lebih dari 430 petani yang menjadi mitranya hingga kini.

    Wakil bupati Wonosobo M.Albar terjun langsung dalam proses produk gula semut tersebut, sekaligus memberikan support kepada para pekerja.

    "Kami pemerintahan Kabupaten Wonosobo akan selalu memberikan support semaksimal yang kami bisa, karena ternyata masyarakat Wonosobo sangat kreatif. Terbukti dengan adanya ribuan pelaku UMKM yang dengan ribuan hasil produknya. Untuk ini tetaplah berproses dan tingkatkan kualitas dan kuantitas untuk dapat memberikan manfaat kepada orang lain dan juga untuk keluarga, " Ungkap M.Albar.

    Saat ditemui awak media Siti bercerita perjalanan usahanya yang penuh dengan proses dan tantangan, dikarenakan bisnis membuat gula semut itu bukanlan perkara yang mudah.

    “Usaha saya ini berawal pada 2016 yang saya lakukan bermitra dengan sebuah perusahaan di Purworejo. Namun, kerja sama itu hanya berlangsung hingga 2018, yang Setelahnya saya memilih jalur mandiri dan memulai proses sertifikasi organik dengan biaya sendiri, ” Ungkap Siti.

    “Saat itu perusahaan yang bermitra dengan saya yang ada di Purworejo mengalami kelesuan dan sementara itu sudah banyak tenaga yang kita keluarkan. Akhirnya mau tidak mau tetap harus kita lanjutkan, ” Tambahnya.

    Pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa waktu yang lalu sempat mengguncang usahanya ini, Namun, Siti tak menyerah dan tetap berusaha sekuat tenaga untuk tetap bertahan.

    Ia mengalihkan penjualan ke pasar lokal dengan membuat produk inovasi seperti gula jahe.

    “Kami tidak bisa berhenti begitu saja, karena ada tanggung jawab besar yang harus saya pertahankan kepada para pekerja yang ada disini. Mereka ini adalah tulang punggung keluarga yang harus mendapatkan penghasilan untuk keluarganya, ” Tutup Siti diakhir perbincangannya.

    Berkat keuletannya melalui proses yang cukup panjang pada 2021, Siti mendapatkan sertifikasi organik internasional dengan bantuan PT BTF Big Tree Farm, perusahaan besar di Sukoharjo.

    Dalam hal ini yang memberi sertifikat itu bukan di Indonesia. Kantornya langsung di Belanda. Sertifikasi organik itu penting untuk memastikan kualitas produknya benar-benar terjaga dan aman dikonsumsi oleh konsumen.

    Bisnisnya terus berkembang gula semut produksinya masuk ke pasar Amerika melalui perusahaan tersebut dan hingga saat ini dalam satu minggu ia diminta mengirim hingga 4 ton gula semut ke perusahaan tersebut yang dilakukan 2 kali dalam tiap minggunya, sementara awal membuat gula semut hanya 5 kilogram saja. (NoerSobo) 

    Nurhidayat

    Nurhidayat

    Artikel Sebelumnya

    Warga Tersengat Listrik Hingga Terpental...

    Artikel Berikutnya

    Gula Semut Produk Gondowulan Wonosobo Tembus...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Polres Wonosobo Laksanakan Pengamanan Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara 
    Kodim 0707/Wonosobo Dukung Pengamanan Sidang Pleno Pilkada, Pastikan Kondusivitas 
    Hendri Kampai: Hindari Terlalu Banyak Intervensi terhadap Kewenangan, Polri di Bawah Presiden Adalah Langkah Tepat
    Hendri Kampai: Utopia Indonesia, Irigasi Bagus dan Petani Bisa Panen Tiga Kali Dalam Setahun
    Dua Anggota Polres Wonosobo Dapatkan Kenaikan Pangkat Pengabdian

    Ikuti Kami